JANGAN BANYAK ALASAN! #ReturnofZarah

"Tidak usah banyak alasan. Kita memiliki banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Tapi alasan-alasan itu semua tidak akan pernah membawamu menjadi sukses." -- Muhammad Iman Usman

Suatu tamparan keras bahkan guyuran air seember buat aku personally dan mungkin anak-anak muda lainnya yang membangunkan dan mengingatkan kita semua bahwa mimpi dan kesuksesan itu gak akan datang dengan sendirinya kalau kita terus berkata "Nanti.. Nanti.." Belum ada Inilah itulah blablabla dan gak pernah mau memulai mewujudkan mimpi-mimpi itu.

I lost for several months. Akibat termakan alasan-alasan yang sebenarnya berasal dari opiniku dan kulabeli sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Terutama di dunia tulis menulis yang merupakan salah satu passionku (blog ini aja sempat vakum beberapa bulan huhuhu). Akhirnya setelah diguyur sama kutipan Uda Iman (Cieelahh.. kan Iman Usman orang Padang kan ya..), akhirnya Aku berhasil menulis satu entry hari ini sekaligus mengawali kembalinya Zarah di dunia writing. *Semoga istiqomah



Ya. Zarah mengaku akhir-akhir ini sempat merasa kehilangan self confident buat menulis karena sempat berhenti nulis selama berbulan-bulan akibat kesibukan-kesibukan lain (Oke ini juga termasuk alasan kali ya?). Selain itu Zarah juga sempat mengidap penyakit Prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan akibat keracunan drama korea dan vlog yang seharusnya dikonsumsi sesuai dengan resep dokter, alhasil Zarah jadi overdosis dan melupakan duniaku sesungguhnya. Dunia di mana mimpi-mimpiku ada di dalamnya.

Sebenarnya Zarah sadar, tapi larut.. larut... larut.. hingga suatu waktu harus mengerjakan sebuah essai yang tenggat waktunya seminggu lagi.

Harusnya sih membuat essai menjadi pekerjaan yang bisa Zarah kerjakan dengan waktu yang gak lama-lama amat, tapi bagai kehilangan kekuatan dan kepercayaan diri, aku malah stuck di depan laptop sambil menatap kosong pada lembar Word yang masih putih, bersih, belum ternodaa.

"Ah.. belum ada Ide. Cari inspirasi dulu lah.." *Malah buka youtube sampai ketiduran*

Besoknya : "Lagi gak mood. Nanti malam aja."

Malamnya: "Besok aja lah, malam ini mau kerjain yang lain."

Besoknya: "Aduh episode 7 dan 8 udah keluar. Nonton ini dulu baru menulis~" *Akhirnya lupa*

"Belum bisa nulis, aku mau beli buku panduan essai dulu sebentar." 

"Bingung mulai darimana.. tidur dulu lah supaya seger."

"Huft, butuh bimbingan menulis nih kayaknya. Chatting orang-orang dulu lah.."

...dan akhirnya tenggat waktu itu tiba dan essaiku menjadi sebatas angan-angan a.k.a gak jadi bahkan kalimat pembukanya gak ada. Hingga nyesel sendiri soalnya batal dapat kesempatan ke Korea (*Nangis*). Parah kan? I feel like I was a truly loser karena kalah sebelum berperang.



Itu akibat terlalu banyak alasan pada diri sendiri. Banyaknya alasan-alasan yang aku sugestikan pada otakku sendiri dan kesenangan duniawi lainnya membuatku terlena dan akhirnya lupa. Lupa kalau menulis itu hanya perlu memulai. Memulai dan membiarkan jari-jari dan otakmu bekerja sama untuk merangkai kata demi kata. Lupa kalau menulis itu harus diasah tiap hari, bahkan menulis status adalah bentuk latihan. Tapi otakku malah diasupi dengan kegiatan-kegiatan pasif sehingga lupa bagaimana untuk kembali on track.

Walhasil akhir tahun dan awal tahun aku bahkan gak menulis di blog karena berbagai "alasan-alasan" padahal a lot of stories happened and they were actually exciting and worth enough to be shared. Jadi mungkin kalau aku ceritain sekarang udah gak hangat tapi masih bisa jadi cerita flashback lah apalagi beberapa teman yang sering mampir di blog ini sering menanyakan kapan pengalaman-pengalaman yang aku ceritain ke dia bakal dituangkan dalam bentuk prosa di blog ini. Selain itu, selama kepergianku dari dunia blogging membuatku risih sendiri karena memikirkan nasib readers ku dimanapun kalian berada yang merindukan tulisan-tulisanku (Pede banget) meski Zarah ga yakin ada yang nyariin dan menunggu postingan-postingan baruku *lahhh?* *hahaha. Zarah risih karena number #1 fan tulisanku adalah diriku sendiri .



Well, thanks buat kak Iman Usman atas pesannya untuk para anak muda yang aku nonton lewat video Agung Hapsah di youtube. Dan ohh iya satu lagi, thanks buat Ismail atas sesi teleponan selama dua jam di minggu pagi yang cerah ini dan berhasil membuatku "penasaran" dengan kak Iman Usman hingga ngubek-ngubek videonya di Youtube. Allah pasti merencanakan ini semua terjadi. Alhamdulillah..

Akhir kata yaaa.. Jangan banyak alasan dan menunda-nunda pekerjaan ya! Jangan ciptakan alasan-alasan yang dapat menghambat jalanmu meraih kesuksesan. Salam anak muda hebat! 😊 Bhayyyy~ *Apparate*

You Might Also Like

0 comments