Belum bisa Move On : KKN

Nia' KTP ta?
Lebba meki lampa ri balla garring?

Hiks Hiks..

Hari ini sudah hari pertama sejak Zarah meninggalkan lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata). Rasanya seperti baru kemarin kaki ini menginjak tanah Butta Toa dan rasanya baru kemarin Zarah dan kawan-kawan berebut tempat tidur dan tempat koper. Tapi, ah, waktu memang berlalu begitu cepat ketika kau sangat menikmatinya. Tiba-tiba saja sudah berada diujung waktu KKN dan segalanya harus kembali seperti semula. Kembali ke tempat asalmu. 

There's no word I can say except "impressive". 
 
Mulai dari lokasi KKN yang indah, meskipun awalnya sempat bingung mau bawa baju apa, apakah yang tebal-tebal atau baju yang bertema "summer" siapa tahu dapat di daerah pesisir. Ternyata sesuai ekspektasi dan perkiraan, Alhamdulillah Zarah dapat daerah pesisir dan letaknya bisa bikin mulut nganga sambil berucap "Masha Allah..", yaitu Desa Baruga. Aroma rumput laut kering dan asin pantai sesekali menggelitik hidung yang makin membuat Desa ini sulit dilupakan

Lalu ada warga Desa yang sangat welcome dengan kehadiran anak KaKaeNg seperti kami. Warga yang sangat ramah dan dengan senang hati di data meskipun beberapa pertanyaan kami kadang menjurus ke hal-hal yang berbau privasi. Tapi, itu semua kami lakukan tidak lain dan tidak bukan dengan setulus hati untuk menjadikan Desa ini sebagai Desa yang sejahtera dan mandiri.

Ada lagi, pemerintah dan perangkat-perangkat Desa yang senantiasa membantu kami dalam menjalankan program kerja dan sangat kooperatif jika diajak diskusi.

Kemudian pihak Dinas Sosial dan Pemerintah Kab. Bantaeng, terima kasih atas bimbingannya dan fasilitasnya yang membuat kami selalu merasa nyaman berada di kabupaten ini.

Supervisor dan UPT KKN yang senantiasa membimbing dan memantau keadaan kami selama di lokasi KKN.

Untuk tuan rumah posko yang sudah baik hati mengizinkan kami tinggal di rumahnya, memberikan tempat berteduh yang nyaman dan aman. Meskipun kadang kami sangat ribut dan berantakan.

Terakhir, untuk teman-teman KKN, khususnya yang seposko sama Zarah. Berawal dari "kamu bukan siapa-siapa" jadi "Kamu adalah saudara". Sebulan lebih berlalu, suka duka bersama. Lapar haus bersama. Gerah segar bersama. Sedih ceria bersama. Hingga kebersamaan itulah yang menjadi alasan air mata ini mengalir tak henti-hentinya. Semoga kita bisa menjaga persaudaraan ini hingga kakek nenek. Huhu haha

Terima kasih KKN, sudah mengajarkan bagaimana menerima perbedaan dan bagaimana caranya memberikan yang terbaik untuk masyarakat.


You Might Also Like

1 comments

  1. Saya tadi gak sabar dengan KKN saya nanti :D

    ReplyDelete