Aku, Mereka dan Kelas Inspirasi



Masih teringat saat kecil, kita diajarkan untuk memiliki cita-cita. Sebuah pekerjaan yang diharapkan akan digeluti di masa depan sebagai motivasi untuk giat belajar. Aku masih ingat, ketika orang-orang menanyaiku ingin jadi apa, aku sebenarnya bingung. Sebenarnya aku tidak tahu ingin jadi apa, bahkan membayangkan menjadi dewasa pun aku tidak pernah. Sontak saja, aku menjawab ingin jadi dokter. Jawaban klasik anak kecil. Selain itu, mungkin karena aku mengagumi sosok dokter anak yang selalu ku datangi setiap sakit.

Unfortunately, aku tidak berhasil masuk fakultas kedokteran. Sebenarnya ini juga karena kurang usaha karena aku juga sebenarnya tidak berambisi amat jadi dokter setelah dipikir-pikir. Dulu aku cuma mementingkan nafsu ingin menjadi dokter padahal aku gak tahu apa-apa kalau sebenarnya jiwa aku bukan disana. Kenapa gak tahu? Karena aku kurang wawasan mengenai dokter dan profesi lain. Yang aku tahu jadi dokter itu disukai orang-orang karena menyembuhkan mereka tapi dibenci anak-anak karena mereka takut disuntik. Simple as it!

Nah, menilik pengalaman Zarah diatas nih. Anak-anak sejak dini seharusnya sudah memiliki patokan cita-cita yang benar-benar sesuai dengan potensi, kemauan dan kemampuan mereka. Tapi, banyak anak-anak yang masih bingung dan memilih cita-cita secara serampangan atau karena faktor orangtua malahan ada yang ikut-ikutan karena mereka tidak tahu ingin jadi apa. Oleh karena itu, hadirlah sebuah program bernama Kelas Inspirasi, salah satu program Indonesia Mengajar yang mengajak para profesional untuk menginspirasi para murid-murid Sekolah Dasar dengan menceritakan profesi mereka dan bagaimana kiat-kiat mereka dalam menggapai cita-cita itu.

Tahun 2015 ini, Zarah senang banget bisa berpartisipasi di Kelas Inspirasi Gowa menjadi relawan panitia. Selain dapat pengalaman baru, kita juga turut terinspirasi oleh para relawan pengajar yang keren, menginspirasi, dan tentunya peduli dengan anak-anak bangsa.

Setelah menjalani masa sosialisasi, open recruitment, survei, observasi sekolah hingga briefing, akhirnya tanggal 26 Maret kemarin Hari Inspirasi di Sekolah-sekolah Dasar di Gowa dilaksanakan. Alhamdulillah, Zarah kebagian di Tim 8 tepatnya di SD Inpres Macciniayo. Di sana pihak sekolahnya sangat bersahabat dan welcome banget serta anak-anak muridnya lucu dan menggemaskan, bikin Zarah bersemangat di Hari Inspirasi.

Hari Inspirasi di mulai dengan pembukaan lalu masuklah para pengajar ke kelas-kelas untuk menceritakan profesi mereka. Ada yang sambil bercanda, memainkan alat peraga dan sebagainya. Selain relawan pengajar, ada juga nih relawan fotografer dan videografer yang dengan cekatan mengabadikan setiap momen "menginspirasi" agar menjadi bukti jejak-jejak kehadiran Kelas Inspirasi ini. Eitss.. Relawan panitia juga gak ketinggalan. Kami juga sibuk mempersiapkan jadwal, mengatur waktu, serta nge-tweet tentang Kelas Inspirasi ini. Hohoho..

Bicara tentang adik-adik di SD Macciniayo juga gak kalah serunya loh. Mereka adalah anak-anak kecil polos dengan semangat yang luar biasa tinggi. Ketika relawan pengajar masuk dikelas, mereka memperhatikan dengan saksama dan begitu keluar untuk beristirahat, mereka gak malu dan gak segan untuk menghampiri para relawan untuk bercerita sampai berfoto! Bahkan Zarah aja nih dikerumunin sama anak kecil sampai Zarah pusing sendiri anak Zarah yang mana (nahloh. ini ngawur haha).

Berikut foto-foto Hari Inspirasi Gowa yang berhasil Zarah simpan heheh

Let's take a picture, volunteer!

Kak Rahma lagi mengenalkan dunia reporter pada adik yang satu ini!

Kak Lulu (pelukis) in action!

Fasilitator Tim 8 berpose dengan murid-murid SD Macciniayo nih

Duo Fotografer! Kak Abdul dan kak Edhi. Foto dong kakak~

Penutupan Hari Inspirasi! Bye bye adik-adik


Banyak hal yang bisa Zarah dapat di kelas inspirasi ini. Mulai dari teman baru, pengalaman baru, hingga semangat baru. Nggak cuma adik-adik di SD saja yang terinspirasi dengan kehadiran para relawan pengajar, tapi Zarah juga yang notabennya sebagai relawan panitia yang masih menyandang status mahasiswa juga sangat terinspirasi untuk lebih giat dan semangat dalam meraih cita-cita Zarah yang udah di depan mata (ceilah). Intinya, Zarah senang bisa ikut ambil bagian di kelas inspirasi dan ketemu dengan orang-orang yang menyenangkan. Khususnya tim relawan panitia seperti Bunda Bunga, Kak Emi, Kak Ica, Nulo, Kak Babe, Kak Accul, Kak Ifa, Kak Wulan, Kak Hendra, Kak Ammang, Kak Tini, dan lain-lain yang Zarah gak bisa sebutin semua.

Zarah mau ikut jadi volunteer di Kelas Inspirasi berikutnya lagiiii. What abaout you?


You Might Also Like

1 comments