Aku Di mana?



Aku di mana?

Kenapa semua berubah? Sebuah bulatan dunia yang dulu ku pijaki perlahan-lahan berguguran menjadi debu. Melingkupiku dalam lubang gelap hingga terperosok ke sebuah tempat aneh nan memuakkan.

Tahap penyesuaian. Mungkin aku sedang menapaki tahap itu, meski mungkin tahap ini bakal tidak memiliki ujung untuk orang-orang sepertiku. Aku bingung, terkadang, malah sering. Sebenarnya aku hidup di mana? Dunia di sekelilingku penuh dengan kebahagiaan dan tekanan di sisi lain. Artinya, secuil kebahagiaan di sini sama dengan mendapatkan secuil tekanan. Ketika kau baru saja bahagia dapat menghirup aroma teh mu, di saat itu pula kau akan mengalami kekecewaan karena ia begitu panas membakar lidah. Aku tahu itu mungkin yang dinamakan hukum alam. Tapi kenapa rasanya sangat menyebalkan!

Aku jiwa bebas, tak ingin terkekang, tak ingin kaku dan ingin merasa senang. Manusiawi. Hanya saja, atmosfer di sekelilingku menentangnya. Aku hidup terkekang dengan aturan-aturan yang tidak dapat di terima logika dan aku sering mendapat kecaman karenanya. Bukankah setiap perbuatan ada filosofinya? Tapi bahkan filosofinya tidak masuk akal.

Kenapa orang begitu jahat? Mengucilkanku dan mengunciku dalam pikiranku sendiri. Mengapa mereka tidak menarikku keluar? Membiarkanku berbaur dan melakukan apapun sesuka hatiku. Kapan mereka akan mengajakku berlari-lari diatas rerumputan yang mulai kecoklatan dengan kaki telanjangku sambil membentuk lingkaran sempurna? Atau sekedar merangkulku untuk menyatakan bahwa aku bagian dari mereka. Mereka bahkan tidak menyambut saat aku melemparkan senyuman persahabatan. Apa gerangan yang terjadi? Apakah aku tak terlihat atau mereka adalah ilusi?

Detik-detik hidupku mulai kuhabiskan untuk bertanya-tanya. Dimana? Dimana ini? Apa yang terjadi? Rasanya aneh. Aku asing. Sangat asing. Di tempat yang sebelumnya ku genggam dengan tanganku sendiri. Dan kupikir.. semuanya takkan pernah sama lagi. Beda dan menimbulkan satu pertanyaan:

AKU DI MANA?

You Might Also Like

7 comments

  1. Kamu tidak sedang di mana-mana, zar. Tidak, kamu cuma belum saatnya untuk 'ke mana-mana'.
    Bukan karena kamu belum siap, tapi hanya karena belum waktunya.
    Mengutip dari lagunya Tangga, Tak Kemana-Mana, "Cerita nanti, biar nanti. Syukuri ini dulu"

    Nih dengar, siapa tahu suasana hatinya bisa adem, https://www.youtube.com/watch?v=NYC_0r_Qyi4

    ReplyDelete
  2. untuk sampai ditujuan kadang kita berada disuatu tempat dimana kita menanyakan dimana, disanalah kita berpikir untuk memilih jalan yang kita inginkan, asal jangan mundur ke belakang

    ReplyDelete
  3. Terkurung dalam kesepian kah? :(

    ReplyDelete
  4. Mungkin kamu sedang terjerembab ke dalam lembah kesepian. Ayo keluarkan dirimu! Buka matamu dan lihat dunia lebih luas lagi :)

    ReplyDelete
  5. mungkin anda terjebak dalam dunia dimana semuanya sepi. di dunia yang hanya terdengan detak jantung dan hembusan nafas.. ~

    ReplyDelete
  6. Kamu di mana? Ah... Itu tidak penting lagi.
    Selama kamu memiliki orang yang menyayangimu dan membuatmu merasa nyaman, di manapun kamu berada, itu tidak penting.
    Semua rasa takut, masalah, dan tekanan akan lebih mudah dihadapi jika bersama dengan orang yang kita sayangi... :D

    ReplyDelete