Cerpen
SALLY BOTAK
(Zarah Arwieny Hanami)
"HALO Sally botak. Ha ha ha.." Ejek Dita kepada Sally. Sally memang sering dipanggil seperti itu oleh anak-anak kelas 6B di SDN Budi Bhakti. Dia baru saja pindah ke sekolah ini, dan mendapat sambutan buruk oleh teman-temannya, karena 2 minggu yang lalu. Saat praktek berwudhu Sally membuka jilbabnya dan ketahuan tidak memiliki rambut dikepalanya oleh Dita.
Sally memang mengenakan jilbab kesekolah. Itu untuk menutupi kepalanya yang botak disebabkan oleh penyakit kanker otaknya. Namun dia sudah sembuh, sayangnya rambutnya belum tumbuh juga.
"Sudahlah Sally, biarkan saja mereka. Ntar juga capek sendiri. Yuk ke kelas." hibur Amy. Sally hanya mengangguk dan menuruti sahabatnya itu. Dia mendengus dan menghela nafas panjang. Dia sudah tidak tahan dengan kelakuan teman-temannya yang tidak tahu dengan bekas penyakitnya.
Dibawah pohon rimbun di taman sekolah, Sally dan Amy beristirahat sambil memakan bekal mereka.
"Amy. Menurutmu, aku botak itu salah? Kan aku cewek." tanya Sally.
"Menurutku tidak. Soalnya, itu bukan kemauan kan, tapi karena penyakit kamu. Kamu tetep cantik kok." Jawab Amy sambil tersenyum ramah.
"Trims. By the way. Apakah aku harus memberitahu mereka kalau dulu aku mengidap kanker? Supaya mereka tidak mengejekku terus-terusan." katanya sedih.
"Ohh Sally. Sudahlah tidak usah. Aku tau sifat mereka. aku khawatir mereka akan menganggapmu berbohong. Sudahlah jangan, semua akan baik-baik saja. Tinggal tunggu waktunya."
Sally menunduk. Dia sedang memikirkan kata-kata Amy. Yea, Amy benar. mereka bukan teman yang baik.
"Well, kau benar. humm.. Hey apakah aku kelihatan tetap botak memakai jilbab ini?" katanya riang.
"Hahaha tentu saja. Jilbabmu sangat ajaib. Kau kelihatan seperti Rapunzel." puji Amy.
"Trims."
Tetttttttt..
Bel pulang berbunyi. Sally segera menggandeng tangan sahabatnya keluar kelas.
"Sally!!" Teriak seseorang dari belakang, Sally mendongak dan matanya membelalak.
"D-Dita? Teman-teman? Ku mohon jangan mengejekku lagi."
"Bukan, bukan begitu. Kami mau minta maaf atas perbuatan kami kepadamu selama ini Sally. Kami tidak tahu kalau kamu dulu terkena kanker." terang Dita.
"Ya, kami sebenarnya hanya ingin berteman denganmu. Tapi kami tak tahu caranya." sambung Rafael.
"Oh tentu saja. Aku sudah memaafkan kalian samua." kata Sally bahagia. Akhirnya dia tidak dipanggil Sally Botak. melainkan Sally si Rapunzel. hihiih
The End
0 comments